Aku yura, gadis kecil si monster kegelapan. Disinilah aku
tinggal, yaa ditempat kegelapan. Aku disini seorang diri, aku tidak membutuhkan
siapapun. Aku benci manusia Ditempat terang, mereka selalu menghinaku dan
menganggap aku gila sebab itulah Aku tak mau keluar dari lingkup kegelapan ini.
Tiba tiba seorang masuk dalam duniaku, ray. awalnya aku
takut, tapi ray dia mengusap kepalaku. Dia bilang dia janji akan menjadi teman
terbaiku, dia tak akan meninggalkanku disini sendiri dan tetap bersamaku
diduniaku dunia kegelapanku. Kami bermain bersama, dia mengajariku banyak hal.
Kuperkenalkan temanku pada ray. teman imajinasi ku, yuaa.
Dia baik, dia selalu mendengarkan ceritaku, dia yang menemani hari hariku
sebelum ray menemaniku. Namun ray tidak menyukai yuaa. Mengapa? “Yuaa jahat dia
suka menusuk jantung manusia dialam terang” ucapnya tegas padaku.
Yuaa tidak salah! Dia hanya ingin kedamaian. Aku
meninggalkan ray disana sendiri, aku sayang yuaa aku tak mau hatinya terluka
hanya karna perkataan teman baruku. Tapi aku gelisah karna ray juga temanku.
Yuaa bilang kalau ray tak baik untukku, dia yang akan
menghancurkan ku. Aku sedikit tidak percaya. Ray janji dia akan menjadi teman
baikku tak mungkin dia menghancurkan ku seperti yang yuaa katakan. Namun yuaa
bersih keras meyakinkanku akan hal itu. “kalau kau memilih tetap bersama ray,
aku akan pergi dari duniamu!!!”
Aku
tak percaya yuaa berucap seperti itu padaku, yuaa akan meninggalkan ku dia kan
meninggalkan duniaku. Namun aku juga memiliki suatu perasaan untuk ray. aku tak
mau kehilangan dua teman terbaikku
Sampai suatu ketika ray menemuiku. Dia meminta maaf padaku
atas perkataannya terhadap yuaa, sebagai gantinya dia mengajakku bermain
sepuasnya. Sampai berhari hari kami selalu bersama. aku berfikir, ray adalah
sosok yang membuatku bahagia bersamanya.
Aku bercerita pada yuaa apa yang sedaang kurasakan terhadap
ray. aku terus bercerita walau memang yuaa tidak merespon sedikitpun tentang
ini. Tak ada respon sama sekali. “yuaa, aku mencintainya!!” kataku sambil
memandang langit yang gelap.
Yuaa pergi menghilang. Dia tak kembali lagi. Dalam mimpiku,
muncul yuaa dan ray. “kau pilih siapa? Kau pilih dia, aku akan pergi” kata
mereka masing masing. Aku masih diam ditempat. mereka melangkah pergi
meninggalkanku dengan arah yang berbeda. Yuaa berbalik arah, “jangan kau cari
aku!” ucapnya tajam.
Aku terbangun dalam tidurku. Yuaa sudah ada disampingku “yura?
Sekarang sudah tiba waktunya. Siapa yang kau pilih? Aku teman yang selalu
mengajaku bermain, aku teman yang selalu mendengarkan ceritamu, aku teman yang
selalu ada disisimu atau ray teman barumu yang akan menggantikan aku?!”
tanyanya.
Aku hanya berdiam diri. Aku tak bisa menjawabnya.
“yuraa, siapa yang kau pilih! Baiklah kalau kau tak jawab,
aku akan pergi sekarang! aku tak akan menemanimu lagi, kubiarkan ray yang akan
menemanimu dan yang akan menjagamu. Aku akan mencari dunia baru kalau kau
memilihnya..”
“jujur! Yuaa aku tak bisa kehilanganmu! Tapi aku juga tak
bisa melepas ray!” ucapku menangis.
“aku pergi sekarang! sampai jumpa..” yuaa menghilang dari
hadapanku.
“yuaa!!... yuaa!!...”
Ketika ku masih terdiam menangis diujung sana, tak ada
seorangpun yang menemaniku. Aku hanya bercerita pada ranting pohon yang
kupegang. Biasanya kalau ku sedang seperti ini hanya yuaa yang menemaniku,
hanya dia dan Cuma dia. Tapi sekarang? yuaa telah meninggalkanku.
Ray datang, dia mengusap air mataku. Dia memelukku dengan
eratnya. “jangan kau seperti ini, masih ada aku disisimu. Tenanglah..” katanya.
Sudah beberapa hari ini aku bersama ray setiap detiknya, aku rindu yuaa!.
Disaat kusendiri, tiba tiba ray mengajakku pergi dari
duniaku. “dunia terang! para kawanku telah menungguku disana. Aku merindukan
mereka.” Alasanya. “aku tak mau!” tolakku. “semua kerabatku menungguku disana,
menunggumu juga disana. Kita akan terus bersama dialam sana! sungguh yura aku
akan menjaga mu dialam sana!”
“ingatkah janjimu dulu? Kau akan selalu menemaniku dialamku!
Dan aku pernah bilang padamu aku tak akan meninggalkan dunia ini”
“jadi kau akan tetap disini?”
“pasti!!” ucapku lantang.
“kau akan tetap disini sementara aku akan pulang keduniaku,
kau tetap disini?”
“apa maksudmu? Kau akan meninggalkanku disini?”
Tanpa menjawab pertanyaanku, ray melangkah pergi dari
hadapanku. Selangkah.. dua langkah.. tiga langkah…
Aku tak percaya semua ini terjadi. Ray yang aku
banggakan pergi meninggalkanku. Ray yang kucinta membuang kepercayaanku. Aku
menangis sejadi jadinya. “Apakah ini nyata?” . ray benar benar pergi
Hari hari berlalu. Aku sendiri, aku sendiri disini. Sedih
rasanya, seakan pohon kesayanganku ikut bersedih. Dia menggugurkan daunya,
batangnyapun layu. Aku merindukan ray. oalah, mengapa dia? Dia sudah
mengkhianatiku. Aku merindukan yuaa.
“yuaa… yuaa.. kau dimana?” ucapku sedih.
“aku salah, telah membiarkanmu pergi dariku. Apa kau baik
baik saja? Apa kau sudah mempunyai teman? Apa kau akan melupakanku? Ataukah kau
sudah melupakanku? Yuaa kembalilah padaku, maafkan aku tidak mempercayaimu” aku
mengingat semua yang aku dan yuaa lakukan setiap harinya hingga hingga ku
terlelap tidur dengan tangisku.
“yuaa???!!!” yuaa ada dihapanku! Aku memeluknya dengan erat.
“apakah ini sungguhan? Benarkah? Benarkah ini sungguhan?”
Yuaa mengangguk. Lalu dia menamparku.
“yuaa apa yang kau lakukan? Bila ini bisa membuatmu memaafkanku,
maka lakukanlah semaumu. Aku takkan marah, aku takkan menghalangi asal kau
memaafkanku”
“tidak, teman. Aku menamparmu untuk membuktikan ini nyata.
Aku sungguh ada didepanmu sekarang. aku merindukanmu!! Sangat merindukanmu! Aku
takbisa jauh darimu! Yura, hanya kau temanku! Hanya kau!”. “dimana ray? teman
mu?” tanyanya.
“dia pergi! Sudahlah, lupakan dia. Maafkan aku yuaa, aku
telah membiarkanmu pergi, aku telah membuatmu marah, padahal dia memang tidak
baik untukku. Jangan kau pergi lagi, aku kesepian. Jangan tinggalkan aku lagi”
“aku tidak akan pergi. Aku akan slalu bersamamu yura. Kita
ditakdirkan untuk hidup berdua. hidup didunia yang gelap ini. kita akan
menerangi dunia gelap ini dengan cara kita. Kau setuju? Percayalah… akan ada
seseorang yang mencintaimu dan membuatmu lebih bahagia bersamanya tanpa ada
tangisan air matamu”
Postingan di Tahun 2014