Jumat, 09 April 2021

Rindu Ibu

Telah kujalani kenyataan pahit ini selama bertahun tahun. Segenap cara kumenepis bayang bayangmu, walau terkadang aku hingga menangis dikamar yang gelap dan sepi ini. Yaa, aku merindukanmu bu.
Tidak, aku membuat catatan ini agar rasa rinduku sedikit berkurang. Aku tau kau selalu ada disisiku, kau takkan pergi.

Buu, aku rindu. Rinduuu sekali…

aku ingin mengulangnya. Aku menyesal bu, aku kecewa terhadap diri ini. Aku tak pernah membahagiankanmu, aku selalu membuat hatimu menangis. Aku tau ibu sedih melihat aku begini, tapi aku lebih sedih lagi ketika ibu benar benar marah padaku sampai ibu meninggalkan aku didunia ini.

Namun kini mustahil kau datang kemari memelukku dengan erat. Mustahil kau menyandarkan pundak untuk kepalaku. Mustahil kau mengusap air mataku dikala kuberduka pahitnya dunia.
Aku rindu peluk eratmu, aku rindu kasih sayangmu, aku rindu butir butir kata marahmu, aku rindu nasihat nasihat yang kuabaikan dulu. Sekarang ku butuhkanmuu, berharap kau tak pergi secepat ini.




Tulisan ini termotivasi dari curhatan sahabat yang rindu Ibunya, 2015.

Manusia Kegelapan

Aku yura, gadis kecil si monster kegelapan. Disinilah aku tinggal, yaa ditempat kegelapan. Aku disini seorang diri, aku tidak membutuhkan siapapun. Aku benci manusia Ditempat terang, mereka selalu menghinaku dan menganggap aku gila sebab itulah Aku tak mau keluar dari lingkup kegelapan ini.


Tiba tiba seorang masuk dalam duniaku, ray. awalnya aku takut, tapi ray dia mengusap kepalaku. Dia bilang dia janji akan menjadi teman terbaiku, dia tak akan meninggalkanku disini sendiri dan tetap bersamaku diduniaku dunia kegelapanku. Kami bermain bersama, dia mengajariku banyak hal.
 
Kuperkenalkan temanku pada ray. teman imajinasi ku, yuaa. Dia baik, dia selalu mendengarkan ceritaku, dia yang menemani hari hariku sebelum ray menemaniku. Namun ray tidak menyukai yuaa. Mengapa? “Yuaa jahat dia suka menusuk jantung manusia dialam terang” ucapnya tegas padaku.
  
Yuaa tidak salah! Dia hanya ingin kedamaian. Aku meninggalkan ray disana sendiri, aku sayang yuaa aku tak mau hatinya terluka hanya karna perkataan teman baruku. Tapi aku gelisah karna ray juga temanku.
 
Yuaa bilang kalau ray tak baik untukku, dia yang akan menghancurkan ku. Aku sedikit tidak percaya. Ray janji dia akan menjadi teman baikku tak mungkin dia menghancurkan ku seperti yang yuaa katakan. Namun yuaa bersih keras meyakinkanku akan hal itu. “kalau kau memilih tetap bersama ray, aku akan pergi dari duniamu!!!”


Aku tak percaya yuaa berucap seperti itu padaku, yuaa akan meninggalkan ku dia kan meninggalkan duniaku. Namun aku juga memiliki suatu perasaan untuk ray. aku tak mau kehilangan dua teman terbaikku

Sampai suatu ketika ray menemuiku. Dia meminta maaf padaku atas perkataannya terhadap yuaa, sebagai gantinya dia mengajakku bermain sepuasnya. Sampai berhari hari kami selalu bersama. aku berfikir, ray adalah sosok yang membuatku bahagia bersamanya.


Aku bercerita pada yuaa apa yang sedaang kurasakan terhadap ray. aku terus bercerita walau memang yuaa tidak merespon sedikitpun tentang ini. Tak ada respon sama sekali. “yuaa, aku mencintainya!!” kataku sambil memandang langit yang gelap.

Yuaa pergi menghilang. Dia tak kembali lagi. Dalam mimpiku, muncul yuaa dan ray. “kau pilih siapa? Kau pilih dia, aku akan pergi” kata mereka masing masing. Aku masih diam ditempat. mereka melangkah pergi meninggalkanku dengan arah yang berbeda. Yuaa berbalik arah, “jangan kau cari aku!” ucapnya tajam.

Aku terbangun dalam tidurku. Yuaa sudah ada disampingku “yura? Sekarang sudah tiba waktunya. Siapa yang kau pilih? Aku teman yang selalu mengajaku bermain, aku teman yang selalu mendengarkan ceritamu, aku teman yang selalu ada disisimu atau ray teman barumu yang akan menggantikan aku?!” tanyanya.


Aku hanya berdiam diri. Aku tak bisa menjawabnya.

“yuraa, siapa yang kau pilih! Baiklah kalau kau tak jawab, aku akan pergi sekarang! aku tak akan menemanimu lagi, kubiarkan ray yang akan menemanimu dan yang akan menjagamu. Aku akan mencari dunia baru kalau kau memilihnya..”

“jujur! Yuaa aku tak bisa kehilanganmu! Tapi aku juga tak bisa melepas ray!” ucapku menangis.



“aku pergi sekarang! sampai jumpa..” yuaa menghilang dari hadapanku.

“yuaa!!... yuaa!!...”

Ketika ku masih terdiam menangis diujung sana, tak ada seorangpun yang menemaniku. Aku hanya bercerita pada ranting pohon yang kupegang. Biasanya kalau ku sedang seperti ini hanya yuaa yang menemaniku, hanya dia dan Cuma dia. Tapi sekarang? yuaa telah meninggalkanku.



Ray datang, dia mengusap air mataku. Dia memelukku dengan eratnya. “jangan kau seperti ini, masih ada aku disisimu. Tenanglah..” katanya. Sudah beberapa hari ini aku bersama ray setiap detiknya, aku rindu yuaa!.

Disaat kusendiri, tiba tiba ray mengajakku pergi dari duniaku. “dunia terang! para kawanku telah menungguku disana. Aku merindukan mereka.” Alasanya. “aku tak mau!” tolakku. “semua kerabatku menungguku disana, menunggumu juga disana. Kita akan terus bersama dialam sana! sungguh yura aku akan menjaga mu dialam sana!”

“ingatkah janjimu dulu? Kau akan selalu menemaniku dialamku! Dan aku pernah bilang padamu aku tak akan meninggalkan dunia ini”


“jadi kau akan tetap disini?”

“pasti!!” ucapku lantang.

 “kau akan tetap disini sementara aku akan pulang keduniaku, kau tetap disini?”

“apa maksudmu? Kau akan meninggalkanku disini?”
Tanpa menjawab pertanyaanku, ray melangkah pergi dari hadapanku. Selangkah.. dua langkah.. tiga langkah…
 
Aku tak percaya semua ini terjadi. Ray yang aku banggakan pergi meninggalkanku. Ray yang kucinta membuang kepercayaanku. Aku menangis sejadi jadinya. “Apakah ini nyata?” . ray benar benar pergi


Hari hari berlalu. Aku sendiri, aku sendiri disini. Sedih rasanya, seakan pohon kesayanganku ikut bersedih. Dia menggugurkan daunya, batangnyapun layu. Aku merindukan ray. oalah, mengapa dia? Dia sudah mengkhianatiku. Aku merindukan yuaa.

“yuaa… yuaa.. kau dimana?” ucapku sedih.

“aku salah, telah membiarkanmu pergi dariku. Apa kau baik baik saja? Apa kau sudah mempunyai teman? Apa kau akan melupakanku? Ataukah kau sudah melupakanku? Yuaa kembalilah padaku, maafkan aku tidak mempercayaimu” aku mengingat semua yang aku dan yuaa lakukan setiap harinya hingga hingga ku terlelap tidur dengan tangisku.



“yuaa???!!!” yuaa ada dihapanku! Aku memeluknya dengan erat. “apakah ini sungguhan? Benarkah? Benarkah ini sungguhan?”

Yuaa mengangguk. Lalu dia menamparku.

“yuaa apa yang kau lakukan? Bila ini bisa membuatmu memaafkanku, maka lakukanlah semaumu. Aku takkan marah, aku takkan menghalangi asal kau memaafkanku”

“tidak, teman. Aku menamparmu untuk membuktikan ini nyata. Aku sungguh ada didepanmu sekarang. aku merindukanmu!! Sangat merindukanmu! Aku takbisa jauh darimu! Yura, hanya kau temanku! Hanya kau!”. “dimana ray? teman mu?” tanyanya.

“dia pergi! Sudahlah, lupakan dia. Maafkan aku yuaa, aku telah membiarkanmu pergi, aku telah membuatmu marah, padahal dia memang tidak baik untukku. Jangan kau pergi lagi, aku kesepian. Jangan tinggalkan aku lagi”



“aku tidak akan pergi. Aku akan slalu bersamamu yura. Kita ditakdirkan untuk hidup berdua. hidup didunia yang gelap ini. kita akan menerangi dunia gelap ini dengan cara kita. Kau setuju? Percayalah… akan ada seseorang yang mencintaimu dan membuatmu lebih bahagia bersamanya tanpa ada tangisan air matamu”


Postingan di Tahun 2014